Makalah Peranan Porifera Sebagai Hiasan Dasar Laut Dan Sebagai Alat Kebutuhan Manusia

MAKALAH

 

PERANAN PORIFERA SEBAGAI HIASAN DASAR LAUT DAN SEBAGAI ALAT KEBUTUHAAN MANUSIA

 

 

Oleh  : BAHROLLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2013

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Porifera atau biasa disebut hewan berpori berasal dari kata pori yang berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa atau mengandungSponsa merupakan hewan yang hidup menempel suatu substrat di laut. Tubuh Porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, artinya tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri, masih belum ada koordinasi antara sel satu dengan sel lainnya.

Anggota Filum Porifera disebut dengan sebutan spons. Spons merupakan hewan air yang umumnya hidup di perairan laut dangkal yang bebas polusi. Di dunia, terdapat sekitar 10.000 spesies spons, dan hanya 100 spesies saja yang hidup di perairantawar. Spons dewasa bersifat sesil, hidup menempel pada batu, cangkang kerang, dan permukaan keras lainnya

Pada umumnya Phylum Porifera hidup di air laut, yaitu tersebar  atau terbentang dari sejak daerah perairan pantai (tide) yang dangkal hingga daerah kedalaman 5,5 km. Familia  yang hidup di air air tawar biasanya termasuk pada familia Spongilidae. Fase dewasa bersifat sesil. Artinya menetap pada suatu tempat tanpa mengdakan perpindahan. Hewan Porifera sebagian besar membentuk koloni yang sering tampak tidak teratur, sehingga tampak seperti tumbuhan.Warna tubuh Porifera bermacam-macam, misalnya berwarna merah kelabu, kuning, merah, biru, hitam, putih keruh coklat,jingga,hijau dan lain-lainnya. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum. Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantaranya kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea yang mengatur aliran sel-sel yang dapat “menangkap” partikel makanan. Bentuk ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel  yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ketempat lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan yang dewasa.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana struktur tubuh dari pilum Porifera?

1.2.2 Bagaimana peranan penting Porifera dalam kehidupan?

1.3 Tujuan  Penulisan

1.3.1 Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari dan mengenal tentang filum porifera.

1.3.2 Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui peranan penting Porifera dalam kehidupan.

.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1 Struktur Tubuh Porifera

Struktur Tubuh Porifera kecuali berpori dengan macam-macam bentuk dibagi atas tiga tipe  yaitu : (1)  Ascon, (2) Sycon atau Schipa dan (3) Rhagon

Tipe Ascon yang berbentuk jambangan bunga yang merupakan tipe paling sederhana. Dapat dilihat suatu rongga sentral yang disebutSpongiocoel atau paragaster. Dinding tubuh Tubuh tersusun atas dua lapisan sel (diploblastik), yaitu : (1). Lapisan luar yang disebut lapisan epidermis atau ephitelium dermal. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih disebut pinakosit. Pada epidermis terdapat lubang-lubang kecil yang disebut ostium, merupakan saluran yang berhubungan dengan rongga tubuh (spongosol). (2). Lapisan dalam (endodermis/gastrodermis) tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanasit yang bertugas untuk mencerna makanan. Diantara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah berupa bahan gelatin yang disebut mesoglea atau mesenkin. Didalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, dan sel arkeosit. Sel amubosit atau amuboit yang berfungsi untuk mengedarkan makanan yang dicerna didalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentuk duri (spikula) dan sponging. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat, sedangkan sponging tersusun dari serabut-serabut sponging yang lunak dan berongga seperti spon. Sel arkeosit berfungsi sebagai sel refroduktif, yaitu membentuk tunas, gamet dan regenerasi.

Dalam tubuh porifera ditemukan system saluran air yang dimulai dari pori-pori atau porosofil dan diakhiri pada lubang keluar utama yang disebut osculum. Sebelum air dikeluarkan melalui oskulum, maka air yang dari segala jurusan tubuh itu lebih dahulu ditampung didalam rongga sentral atau spongocoel. Pola saluran air dari berbagai  jenis porifera  itu tdaka sama, namun mempunyai fungsi pokok yang sama yaitu  untuk menglirkan air dari daerah eksternal kedalam daerah internal  dan dikeluarkan  kembali kedaerah eksternal. Aliran air tersebut berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dan zat-zat sisa metabolisme.

Porifera mempunyai penyokong tubuh berupa mesenchym dan kristal-kristal kecil yang berbentuk seperti duri, bintang atau anyaman-anyaman serabut dari bahan organik. Bahan kristal ataupun anyaman-anyaman serabut  yang terbuat dari bahan organis  itu merupakan kerangka tubuh dari hewan yang bersangkutan. Kerangka tubuh semacam ini disebut kerangka dalam atau endoskeleton.

Porifera  jika ditinjau dari pembentukan kerangkanya dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu : (1) Porifera lunak, porifera jenis ini kerangka tubuhnya dapat digunakan  sebagai penggosok tubuh pada waktu mandi, penggosok alat-alat rumah tangga misalnya meublai dan lain-lainnya, benda semacam ini biasnya disebut sponsa.(2) Porifera  kapur, porifera Janis ini kerangka tubuhnya  terbuat dari bahan kristal zat kapur atau CaCO3. (3) porifera silikat, porifera Janis ini kerangka tubuhnya terbuat dari bahan kristai silikat H2SI3O7, kristal-kristal yang berbentuk seperti duri, bintang, mata kail, jangkar dan lain-lain yang biasa disebut  specula itu merupakan hasil bentukan atau sekresi dari sel-sel scleroblas. Sedangkan sponging merupakan sekresi dari sel-sel spongiblast.

Menurut Minchin dalam Maskoeri Jasin (1992) mengatakan bahwa scleroblast merupakan bentuk khusus dari sel mesenchym itu sebenarnya derivat dari sel dermal epitelium  yang masuk kedalam mesoglea dan disitu membentuk specula dengan cara bersekresi. Didalam sel sceleroblast tersebut mula-mula terjadi  seutas benang yang terbuat dari bahan organic, kemudian disekitar benang itu didepositkan bahan-bahan CaCO# seluruh bentukan itulah yang kemudian menjadi spicula. Setelah terbentuk maka sel sceroblast  lalu membelah diri  menjadi dua, yang satu disebelah sel pembentuk  atau founder sedang yang lain disebut sel  penebal atau thickner. Bila specula telah sempurna terbentuk, maka sel sceroblast akan meninggalkan specula. Tetapi spicula-spicula yang bersifat triakson, dibentuk oleh tiga sel sceroblast, sedangkan spicula tetrakson dibentuk oleh empat  sel sceroblast. Bila spicula-spicula tersebut  telah selesai  terbentuk selanjutnya  akanbertemu atau bergandengan satu dengan yang lain di ujung-ujung cuatannya.

Tipe Sykon, air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha. Pada tipe sykon prinsipnya sama dengan tipe Ascon tetapi dinding spongocoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk : a) Radial canal, yaitu canal-canal horizontal yang dindingya dilengkapi dengan sel-sel leher (choanocycle). b) Incurent canal, yaitu saluran masuk satu sama lain. Incurent ini ada dua yaitu prosophil dan apophile. Prosophile ialah lubang dimana air mulai masuk. Apophile ialah lubang dimana air masuk melalui radial canal kedalam spongacael.

Tipe  Rhagon, merupakan tipe saluran air yang paling rumit. Air masuk melalui pori kemudian memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan salingberhubungan. Sel-sel koanosit terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada Eupongia dan Spongila.

Berdasarkan bahan pembentuk kerangka tubuhnya seperti spikula,porifera terdiri atas 3 kelas dan 12 ordo.

No Kelas Ordo Spesies
1 Calcarea (Calcipsongiae) Hidup di laut (pantai dangkal,bentuk sederhana,kerangka tubuh tersusun atas koanositnya besar. 1.Asconosa (tipe akson yang kemudian berubah menjadi tipe rhagon/leucon) Leucosolenia
2.Syconosa(tipe sikon,tetapi kemudian berubah menjadi tipe rhagon/leucon. Scypha
2 Hexactinellida (Hyalospongiae) Hidup di laut dalam,kerangka tubuhnya tersusun atas bahan kersik/spikula berduri 6 (heksason),memiliki saluran air sederhana. 1.Hexasterophora (spikulanya kebanyakan berbentuk bintang/astrose) Euplectella
2.Amphidiscophora (spikula berbentuk amfidiskus) Hyalonema
3 Demospongieae umumnya hidup di laut , beberapa spesies hidup di air tawar . pada umumnya tidak mempunyai rangka dan kalau ada rangka terbuat dari kersik , spongin atau campuran keduanya 1 carnosa rangka tubuh tersusun atas bahan organik yang berbentuk atau kolodial , kadang kadang ditemukan spikula kecil Chondrosia
2 Chomencuat dari satu titikristida rangka tersusun atas spikula spikula yang berjajar empat , mencuat dari suatu titik sentral Geodia
3Epipolasida bentuknya sperikal, spikula monakson serta mencuat menjari dari daerah sentral tubuhnya Tethya
4 Hadromerina spikula bebbentuk pines Cliona
5 Halichondrina spikula berujung dua atau berbentuk seperti bulu Halichondria
6 Poeciloclerina rangka tubuh tersusun atas berbagai bentuk spikula dan kadang kadang spongin Microciona
7 Haplosclerina berkerangka fibrosa Holiclona
8 keratosa tidak berspikula , berangka spongin Spongia (alat penggosok pada waktu mandi)

2.2 Peranan penting porifera dalam kehidupan

2.2.1 Menguntungkan.

Berbagai jenis hewan ada yang menguntungkan bagi manusia. Di alam, anggota Porifera berperan penting sebagai penyusun biodiversitas di dasar samudera. Anggota filum ini juga mampu bersimbiosis dengan bakteri dan menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat, misalnya sebagai obat anti kanker. Filum Cnidaria juga memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Hewan-hewan tersebut membentuk lingkungan terumbu karang (coral reef) yang berfungsi sebagai pelindung pantai, tempat hidup berbagai anggota Avertebrata lain, tempat berlindung dan tempat mencari makan bagi ikan, tempat bertelurnya berbagai jenis biota laut, serta tempat pemijahan ikan dan udang secara alami. Karang-karang yang berwarna-warni juga sangat indah dan menarik untuk wisata alam, khususnya bagi orang-orang yang senang bertualang di dalam laut.

Perhatikan Gambar1.

Gambar 1. Simbiosis mutualisme alga dengan terumbu karang di pulau Endenbury (Wikimedia Commons)

Rangka tubuh porifera mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok (tempat duduk) kendaraan bermotor.

Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci, sedangkan Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya mahal. Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.

Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai pertahanan diri. Senyawa tersebut ternyata berpotensi sebagai bahan obat-obatan. Spesies Petrosia contegnatta mengahsilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat anti kanker, sedangkan obat anti-asma diambil dari Cymbacela. Spons Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.

2.2.2 Kerugian

Secara umum kerugian porifera terhadap manusia sangat kecil, mungkin salah satu contoh kerugian yang ditimbulkan porifera   karena dapat hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan telah mempelajari Zoologi Invertebrata khususnya pada pilum porifera kita dapat menyimpulkan bahwa Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana.Hal ini mencirikan organisme tersebut mempunyai tingkat yang lebih tinggi dari pilum Protozoa. Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta tahun yang lalu, berdasarkan cacatan fosil.Asal usul hewan porifera mengisyaratkan hewan ini merupakan turunan dari koloni protozoa jenis’choanoflagellata’.

‘Hewan spons’ itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh permukaan tubuh hewan ini lobang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan hewan yang paling sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 – 10.000 species, dan hanya 150 species yang hidup di air tawar, umumnya hewan ini sebagai bentik di perairan.
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun secara vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius atau hermafrodit karena dalam satu tubuh bisa menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan tunas ataupun kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh menjadi individu baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang kering, maka akan membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh menjadi individu baru. Tubuh porifera sudah mati dapat dimamfaatkan  sebagai penggosok ketika mandi ataupun ketika mencuci. Selain itu, dapat juga dimammfaatkan sebagai hiasan yang ada pada aquarium.

 

DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri.1992. ZOOLOGI INVERTEBRATA. Surabaya : Sinar Wijaya

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya :                 Sinar wijaya

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/peranan-dan-manfaat-hewan-animalia-bagi-kehidupan-manusia.html#ixzz2W9oG73Ab

http://imamfends.blogspot.com/2011/03/makalah-porifera.html

http://namakuaziza.blogspot.com/2012/09/makalah-porifera_4.html

Tugas Utama Guru

Tugas utama guru yaitu mengajar dan mendidik.

  1. Mengajar

yaitu menyampaikan materi ajar(topik bahasa). Atau meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kepada anak didik. Selain memberikan materi ajar guru harus bisa menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif(enak).

  1. Mendidik

Mendidik itu bisa masuk dalam kategori pendidikan, sementara pendidikan itu bisa istilahkan dengan kata pedagogik. Pedagogik itu sendiri dari bahasa yunani yang dipakai oleh orang belanda dibagi menjagi dua yaitu pae dan gogus. Pae itu bisa dikatakan sebagai anak sedangkan gogi itu yaitu membimbing. Jadi mendidik itu dalam arti kata adalah kegiatan membimbing anak. Sehingga bisa disipulkan bahwa mendidik itu adalah  kegiatan guru membimbing pertumbuhan dan perkembangan individu menuju bentuk yang diinginkan. Ada juga istilah lain yang menyatakan mendidik itu yaitu  meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.

Didalam membimbing pertumbuhan itu ada 2 hal yaitu pertumbuhan fisik dan pertumbuhan psikis. Namun  pertumbuhan fisik dan psikis ini masih terlalu umum sehingga pertumbuhan ini tergolong dalam 3 aspek yaitu

  1. Kognitif
  2. Afektif
  3. Psikomotorif
    1. Kognitif

Yaitu kemampuan berfikir yang selalu berhubungan dengan intelektual.  Dalam membimbing pertumbuhan kognitif ini diberikan melalui bahan karena dituntun supaya :

  1. Mengingat kembali(Recall)

Untuk mengingat kembali biasanya menggunakan  pertanyaan- pertanyaan yaituPertanyaan merecall adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk mengingat kembali informasi yang telah diterima sebelumnya. Pertanyaan tersebut meminta siswa untuk mengemukakan pengetahuan sebelumnya. Pada saat permulaan pelajaran biasanya guru banyak mengajukan pertanyaan merecall, agar siswa memiliki kesempatan untuk membentuk atau menyusun kembali informasi yang telah mereka terima.

  1. Memahami

Setelah siswa menyadap informasi, siswa dituntun untuk memahami apa yang terkandung dalam informasi itu sehingga mampu menyadap informasi, meng interpretasi arti, dan melakukan ekstrapolasi atau memberikan saran-saran.serta mampu mengembangkan ringkasan yang lebih teliti, menuliskan kembali dalam bentuk herbal suatu pernyataan yang berbentuk simbol-simbol, atau memberi contoh khusus untuk mengdapat meng ilustrsikan ide yang abstrak.

  1. Menganalisa(mengurai)

Siswa dituntun supaya mengurai apa yang telah diterima dari guru sehingga bisa meng identifikasi suatu kesimpulan yang diperoleh dari informasi tersebut.

  1. Mengsintesa

Maksudnya siswa dituntun untuk menyimpulkan infomasi yang terurai tadi sehingga menemukan suatu cara kerja untuk membuktikan hipotesis atau kecermatan dalam pengambilan keputusan, sering dihasilkan pertnyaan sintesis.

 

 

 

  1. Menilai sesuatu

Setelah mengsintesa tadi siswa dituntun untuk menilai suatu informasi yang diperoleh dari guru sehingga nantinya bisa membuat keputusan dan pendapatnya.

  1. Aplikasi

Disini siswa dituntun  supaya meng aplikasikan pengetahuannya yang telah diperoleh sebelumnya.

 

  1. Afektif

Afektif itu slalu berhubungan aspek moral.  jiwa dan watak anak didik itu harus di bangun dan dibina karena nantinya bisa  bertingkah laku yang baik , sopan, santun bertindak lemah lembut, taat dan berbakti kepada orang tua dan bahkan bisa mencintai bangsa dan sesama manusia, mengabdi pada rakyat dan negara, dan sebagainya.

  1. Psikomotorif

Psikomotorif itu yaitu keterampilan fisik dan fisik ini perlu dilakukan melaui pelatihan agar tampila fisiknya slalu sehat.

Cara mendidik

Cara mendidik itu  yaitu melalui:

  1. Pengajaran/ pembelajaran(kognitif)

Pengajaran adalah proses kegiatan menyampaikan materi ajar.

  1. Afektif

Yaitu perlu pembisaan dan suri teladan yang dicontohkan oleh guru dalam kesehariaanya.

  1. Psikomotorif

Yaitu perlu melalui pelatihan terhadap siswa agar tampilannya selalu sehat.

Manusia Dan Pendidikan

Manusia ditinjau dari bahasa yunani yaitu animal edu cabel(makhlukyang bisa dididik) animal aducandum(makhluk yang harus dididik) sehingga harus memahami hakikat yang dididik.

  1. Didalam kajian filosofis manusia itu dlihat dari 4 demensi yaitu :
  2. Manusia sebagai makhluk individu yaitu berbeda dengan orang lain dan mementingkan diri sendiri(egois). Disini  kita harus bisa membandingkan anak  didik mana yang suka mementingkan diri sendiri dan mana yang suka bersosialis.
  3. Manusia sebagai  makhluk sosial yaitu
    1. Selalu ber intraksi dengan sesama
    2. Selalu menolong orang lain
    3. Ingin bersama orang lain
  4. Manusia sebagai makhluk susila

Yaitu manusia yang berhati nurani atau ber orientasi dengan hal baik karena bersangkutan dengan aspek moral sehingga harus di didik untuk bersikap baik.

  1. Manusia sebagai makhluk religius

Yaitu manusia yang sadar akan tuhannya, sehingga nantinya akan sadar terhadap kebesaran tuhan.

  1. Ditinjau dari segi psikologis ( manusia tentang kejiwaan) karena menyangkut tentang kejiwaan maka yang dibahas adalah gejala-gejala jiwa.

Ada bayak aliran aliran yang memandang manusia, diantaranya : aliran psiko analisa, aliran behavioristik, aliran humanistik.

Aliran psiko analisa

Yaitu gejala gejala jiwa terwujud dalam prilaku. Maksud nya ada yang didorong untuk kepuasan, rasio, perkembanan moral. Contoh pemuasan kebutuhan. Pergi kesekolah itu tidak membawa buku malah yang dibawa itu adalah kue. Yang nantinya jika lapar maka langsung dimakan meskipun dalam kelas. Walaupun dilihat dari segi aturan tidak baik tapi karena faktor kebutuhan yang didahukan maka itulah yang terjadi.

Warna kejiwaaan manusia itu memiliki aspek-aspek struktur-struktur yaitu :

  1. Das es yaitu dimaknai dengan nafsu. Jadi didilam kesehariaannya itu lebih banyak nafsunya daripada intelektualnya. Nafsu adalah dorongan batin untuk mengejar kepuasan lahir dan batin.

Das es ini  berkaitan dengan aspek biologis(kehidupan) dan bersetuhan dengan dorongan hidup. Contoh makan dalam kelas  bersinggungan dengan faktor biologis walaupun dalam segi aturan tidak boleh tapi karena nafsu pasti akan memakannya.

Sifat-sifat Das es ini

  1. Irrasional artinya tidak masuk akal sehat. Contoh ketertarikan sama lawan jenis. Klau sudah tertarik sama lawan jenis dan pas mau ketemuan terus yang terjadi hujan. Maka mereka tetep saja ketemu.
  2. Impolsif artiya menggebu-gebu jika seseorang itu sudah dikuasai maka pasti orang bitu menggebu-gebu.
  3. Instingtip  yaitu dimaknai dengan naluriah. Karena bersifat naluriiah maka itu tidak rasio.
  4. Das ich yaitu dimaknai dengan masalah-masalah intelektual. Maksunya jika melakukan sebuah sesuatu  seseorang itu msih berfikir sesuai dengan aturan.

Das ich berkaitan dengan aspek psikologis bukan semata-mata karena kehidupan tetapi karena aturannya

Sifat-sifat Das ich

  1. Rasio yaitu prilakunya selalu rasinal(selalu memikirkan benar/salah sebelum mengambil tindakan.
  2. Objektif yaitu memandang apa adanya
  3. Realistik yaitu sesuai dengan realita.
  4. Das Uber Ich yaitu bisa dikatakan sama dengan moral yang namanya  bukan selalu berhubungan benar dan salah tetapi baik dan buruk.

Kompetensi Guru

Bagi seorang guru  harus bisa mempunyai  sebuah kompetensi. Kompetensi itu sendiri ada 4 yaitu:

  1. Kompetensi personal

Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan sifat kepribadian yang harus dimiliki oleh guru  yang sesuai/ cocok dengan tugas guru. Contohnya mengajar dan mendidik.

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Setip guru mempunyai pribadi masing – masing sesuai ciri –ciri pribadi yang dimiliki. Ciri – ciri inilah yang membedakan guru dari guru yang lainnya.  Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian, dan dalam menghadapi persoalan.

Didalam kompetensi ini seorang guru harus punya beberapa hal yaitu:

  1. Harus matang.

Harus matang disini maksudnya seorang guru harus bisa mengatur emosi yang kadang kala didalam suatu kelas siswa lagi tidak menghargai seorang guru disaat seorang guru lagi mengajar malah siswanya ngomong sendiri tanpa memperhatikan seorang guru tadi lagi mengajar. Jika seorang guru tadi sudah bisa mengatur emosinya, otomatis pasti nantinya tampil enak dan menyenangkan dan nantinya dengan secara tidak langsung seorang siswa nanti akan sadar bahwa yang selama ini dilakukannya ternyata salah sehingga nantinya siswa akan merubah sikapnya dengan menghargai gurunya walaupun tanpa dikasih tau oleh seorang guru bahwa yang dilakukan siswa selama ini itu salah.

  1. Harus matang secara akademik.

Harus matang akademik disini maksudnya seorang guru harus bisa menguasai ilmu.bukan hanya semata – mata secarik kertas(ijazah) yang didapat. Karena ijazah merupakan suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertenu yang di perlukannya untuk suatu jabatan. Karena nantinya disaat mengajar seorang siswa kadangkala bertanya kepada guru, jika nantinya guru tidak bisa bisa menjawab pertanyaan siswa, otomatis siswa tadi  pasti merasa kecewa terhadap seorang guru tadi. Sehingga nantinya terjadi sebuah kata” tidak ada gunanya bertanya sama guru karena kenyataannya tidak bisa menjawabnya”.nah, disinilah seorang guru harus dituntut untuk menguasai ilmu agar nantinya bisa mengantisifasi hal-hal yang bisa mengecewakan siswa.

 

  1. Kompetesi sosial

Yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan(human relation) dengan sesama. Maksudnya seorang guru harus selalu melakukan hubungan sesama dengan cara menjalan kan silaturrahmi baik sesama guru,murid, tetangga dan bahkan masyarakat disekitarnya, agar nantiya bisa terbentuk sebuah kekeluargaan sehingga kegiatan silaturrahmi ini tadi akan menjadi contoh bagi orang lain karena seorang guru itu bisa dijadikan titik pandang bagi orang lain.

  1. Kompetensi profesional

Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaannya yang diperoleh melalui pendidikan yang sangat lama. Suatu contoh guru.sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. maka tidak semua orang bisa menjadi guru tanpa adanya pendidikan yang lama karena dengan pendidikan tadi seorang guru dididik betul untuk menjadi seorang guru. Lain halnya dengan pekerjaan, suatu misal tukang parkir, memang itu merupakan sebuah pekerjaan tapi itu tidak dikatakan dengan profesi karena semua orang bisa melakukan nya tanpa melalui pendidikan yang lama.

 

 

 

  1. Kompetensi pedagogi

Yaitu kemampuan seorang guru dalam bidang pendidikan atau kemampuan seorang guru dalam mendidik atau mengajar. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik merupakan tugas guru.

MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya

Juli 12, 2010 at 10:52 am 382 komentar

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.